BISIKAN HATI DARI MIMPI
Tahun 2017 tepatnya pada tanggal 25 november, saya mencapai puncak perjuangan pada kuliah S-1 yang kujalani selama kurang lebih empat tahun. Pada waktu itu, gelar Sarjana Pendidikan dilabelkan bersama dengan togak yang kukenakan sebagai simbolis sebagai peserta wisuda. Tak dapat dipungkiri, saat itu merupakan moment yang cukup mengharukan bagi diri saya, hal begitu tak terlepas dari berkat yang tak pernah terbayang pada imajinasiku sebelumnya bahwa kelak saya akan sarjana. Dengan berbagai keterbatasan seperti ekonomi, jumlah bersaudara dan status sosial sebagai anak yatim cukup membuat mimpi sekolah Tinggi sulit ternyatakan. Selain itu, saya juga punya keterbatasan fisik yang cukup serius dan telah menjadi derita selama hidup yaitu struk ringan.
Walau mustahil bagi manusia, ternyata bagi Dia, Sang pemilik hidup tak ada yang tak mungkin. Cuplikan ini telah mengena bagi pribadi saya. Kendati dalam keterbatasan fisik dan materi, ternyata tak menghalangiNya menunjukkan fajar harapan untuk saya agar meraih mimpi. Bukti pun dinyatakanNya. Dengan bermodalkan Doa ternyata saya diberi jalan untuk bisa kuliah melalui testing beasiswa dari pemerintah daerah Kabupaten Nias Barat. Tepatnya di UNIVERSITAS KATOLIK SANTO THOMAS SUMATERA UTARA tahun 2013. Ini, saya yakini bahwa Tuhan telah memakai Mereka dalam menjawab seruan hati saya. Dia mengarahkan agar jadi seorang pendidik.
Menjadi pendidik atau guru di salah satu sekolah yang ada di Nias Barat, Saya jalani sejak bulan April 2018 sampai sekarang. Saya anggap ini sebagai pelayanan dalam pengabdian kepada Sang pemberi berkat dan untuk daerah yang tercinta ini dalam ikrar ucapan terima kasih. Pengetahuan dan pengalaman yang dari saya yang tak seberapa nilainya, sudah sewajarnya saya bagikan. Pemaklumi dari semua itu adalah suara denyut hati ketika menjalankan tugas ini. Semangat saya bisa berkembang ketika kritik, pelajaran, saran dan masukan bisa kalian berikan.
Arah hidup ke depan tak ada yang bisa prediksi, biarlah Dia yang membuka tikap tikap jendela untuk bisa ditempuh. Berusaha dan bekerja dengan prinsip integritas yang tetap, itulah tanggung jawab moral kita yang lainnya adalah otoritas Sang Khalik.
Post a Comment